KARAKTER
KEPEMIMPINAN JOKOWI
“ presiden republik indonesia”
Akbar,
Daud
TESIS
Asalamualaikum warahmatulahi
wabarakatu...
Sehubungan dengan tema yang telah
dipilih, penulis mencoba untuk mengilustrasikan /deskripsikan, sebagaimana jiwa
kepemimpinan bpk. Jokowi di era globalisasi saat ini. Sesuai dengan tema tersebut maka penulis
mencoba untuk memberanikan diri untuk menjadi fasilitator dalam melihat
perkembangan infrastruktur yang telah di jalankan oleh bpk. Jokowi saat ini. Dengan ijin rahmat allah swt. tuhan
yang maha esa, penulis memohon maaf sebelumnya ketika ada kesalapahaman dalam penulisan
dan memicu unsur sara.
Sebagaimana dengan tema yang
telah di bentuk oleh badan pengurus/pa nitia dalam hal ini. ialah jokowi dimata masyarakat dan tema yang
dipilih oleh penulis untuk mendiskripsikan ialah KARAKTER KEPEMIMPINAN JOKOWI. !!!!!
ARGUMENTASI
bpk. Jokowi ialah sosok budi
pekerti bangsa yang berideologi pancasila dan sampai saat ini beliau masih
tetap eksis dalam membangun budaya karakter bangsa juga menjunjung tinggi
nilai-nilai pancasila. Setiap orang mendengar
namanya tentulah pasti tertawa kenapa?
Sebab bpk. Jokowi ialah sosok seorang yang mencintai rakyatnya dan suka
menghibur “humor” walalupun itu lewat
media, fb,tweet,koran, dll. Bpk. Jokowi ialah seorang yang mencintai rakyatnya
dan selalu berusaha untuk membangun budaya gotong royong yang kian lama di
jalankan oleh bpk. Soekarno. Bpk. Jokowi selalu merespon positif kegiatan pemud
bangsa indonesia dan beliau juga sempatkan diri untuk terjung langsung ke
lapangan atau bekerj langsung dengan masyarakat,
beliau adalah sosok karakter pendidik yang baik, menurut saya’, sebab apa?
Sebab bpk. Jokowi tidak canggung dalam membantu masyarakatnya dalam kondisi
apapun, waktu di media kemarin saya sempat melihat bpk. Jokowi yang berjiwa
kepemimpinan ini terjun langsung ke lokasi
yang menjadi titik bencana alam, ceritanya waktu saya melihat atau bisa
dikatakan sayan menonton lewat media “layar kaca” waktu itu ada kasus yang terjadi ialah kasus
yang dimana saya bisa katakan bahwa alam
saat itu sedang mencari keseimbangan sebab perbuatan dan tingka laku manusialah
sehingga alam menjadi bungkam, yang terjadi ialah membuang sampah sembarangan
di selokan. GOT, BRANGKA, dan tempat yang memang bisa memicu ketidak kenyamanan
terhadap dampak air hujan yang pada akhirnya mengakibatkan banjir lalu sampah
yang dibuang oleh masyarakat tersebut hanyut mengikuti alurnya air dan hujan
sangat lebat, disitulah saya sendiri menyaksikan, Bpk. Jokowi, mengambil tindakan dan
berinisiatif untuk melakukan budaya gotong royong dengan masyarakat dalam
rangka bekerja membersihkan sampah-sampah yang berhamburan dijalanan maupun di
area selokan, nah, inilah dampak yang sangat besar dari ulah tangan manusia itu
sendiri dan pada saat itu juga Bpk. Jokowi langsung mengambil tindakan yang
menurut saya sangatlah bijak dan lihai untuk membersihkan sampah tersebut dengan
bantuan juga dari krunya. Bpk. Jokowi, sosok kepemimpinan yang saat ini beliau
menduduki jabatan sebagai PRESIDEN “ Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Kisah
ini membuat saya sangat terharu kepada beliau yang selalu mencoba untuk siap
dan melayani bangsa/masyarakatnya dan bukan juga beliau menghadapi kasus-kasus seperti ini. namun beliau juga selalu turut membantu dan
merespon positif dalam melihat masalah-masalah yang terjadi di masyarakatnya
dalam kasus-kasus bencana alam lainnya. Tentu jikalau saya mengatakan begini
bahwa anda atau mereka yang berpikirnya hanya
kasus ini saja yang dilakukan oleh Bpk. Presiden “jokowi” , namun saya dengan
sikap nyatakan “TIDAK”, karena apa? saya katakan tidak? Sebab Bpk. Jokowi, bukan
hanya menghadapi kasus-kasus begini namun beliau juga mencoba untuk memecahkan
masalah yang besar yang terjadi dikalangan masyarakat, salah satunya ialah
bagaimana cara mensejahterakan bangsa “marhein” atau bangsa yang kategorinya
kalangan ekonomi bawa dan beliau sangat jeli untuk melihat kasus-kasus seperti ini dan bagaimana melahirkan solusi yang baik
untuk bangsa yang berkedudukan dikalangan ekonomi bawa ini, salah satunya
beliau meluncurkan idenya untuk
pembuatan karu “PINTAR” dan didalam kartu pintar ini ada begrbagai macam aspek
untuk membantu/menolong kaum ekonomi bawa tadi, atau bisa disederhanakan kaum
yang tak mampuh dan harus dibinahi untuk menjadi manusia yang juga merasakan
kebahagian yang berbentuk materi juga. Bpk. Jokowi, patut kita berikan
penghargaan untuk beliau sebab jasanya tak akan terlupakan dari benak saya juga
benak kalian, tentunya begitu. Saya bisa mengutip satu bahasa bahwa kabaena gunug yang tinggi ombak dilaut sama
rataya, yang artinya bahwa saat ini juga kita manusia adalah makhluk yang
berdiri sama ratanya dan tidak ada
bedanya, inilah pemikiran yang sangat baik dan telah direspon oleh Bpk. Jokowi, untuk membangun kesadaran masyarakat bukan
dengan politik/adu domba akan tetapi
dengan cara bagaimana kita bangsa ini membagun kesadaran budaya gotong royong, supaya dapat terpelihara
dengan baik dan dapat diikuti oleh anak cucu kita. Ada kalanya manusia itu
pasti buruk juga di mata masyarakatnya, nah, saya mencoba untuk bagaimana
meluruskan pandangan ini dengan pribahasa yang mungkin sudara sekalian dapat
memahami hal ini sebab apa, mungkin saja pandangan sudara jauh berbeda dengan
saya, bunyi kalimatnya ialah jika kita memotong/ mengiris-iris ikan maka yang
diambil itu dagingnya dan tulangnya dilepas, begitulh dengan sifat dan tingkalaku/karakter manusia bahwa
sejahat-jahat manusia tentu ada baiknya dan sebaik-baik manusia tentu ada
buruknya, nah, jika kita menyingkapi hal
ini dengan baik maka ambilah sosok
kebaikan seorang itu dan jangan kau ambilkan keburukan dari seorang itu, inilah
pandangan saya untuk kita semua yang tak akan pernah luput dari yang namanya
salah/kesalahan sebab manusia adalah makhluk yang dimata tuhan itu semuanya
sama lalu bagaimana dengan pribahasa saya, bahwasanya kita manusia juga tentu
memiliki sifat yang sama dengan teman sebaya kita dan pada saat ini juga, saya
bisa katakan kenapa kita selalu salah, karena hidup tak semudah yang kau pikirkan kawan. Hidup itu ibarat
pohon yang tumbuh dan berkembang biak lalu semakin tinggi tubuhnya, maka
semakin tergoya badannya. itulah filosofi saya tentang bagaimana cara
memaknai hidup yang penuh dengan masalah ini dan juga ketika kamu ingin menjadi
baik maka hiduplah layaknya sepohon yang memiliki akar tunggal , dengan begitu
kamu akan teguh dan selalu menjadi bijak dalam kehidupan yang fanah dan sirnah
ini.
PENEGASAN
ULANG
Terimaksih kepada penulis yang
telah mencoba untuk melihat lebih jeli apa yang telah di ilustrasikan/deskripsikan
bahwa jiwa bangsa ini tergantung pada keteguhan dan selalu mengigat historis
yang telah di kemukakan oleh bpk. Soekarno bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang mengingat sejarahnya/historis itu
sendiri, dengan begitu kita akan menjadi bangsa bergotong royong, yang kuat
dan kokoh teguh dan berpatokan selalu terhadap nilai-nilai kepancasilaan,
saling meghormati antar sesam makhluk penciptaannya Allah swt. AMIN ...
“salam hormat “Ikatlah Ilmu
dengan Menulis” .
TERNATE-5-JUNI-2018
BIODATA
NAMA : AKBAR DAUD kelahiran AMBON
“ambalau” 24-01-1994. Yang saat ini
masih berstatus mahasiswa dan masih
aktif dalam dunia perkuliahan “fakultas keguruan dan ilmu pendidikan” yang
bertempat/wilaya di maluku utara “TERNATE”. Jurusan/studi BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA , Nama Orang tua DAUD BOOY, Ibu, AYUMI SOUWAKIL. Penulis juga aktif
dalam organisasi “PECINTA ALAM”, ABDAS “Aku bagian dari alam smesta”, GMNI “Gerakan mahasiswa nasional indonesia”.
Dan sampai saat ini masih loyal/aktif dalam berorganisasi. TERIMAKASIH”. WASALAMUALAIKUM WARAHMATULAHI WABARAKATU ....
Comments
Post a Comment