Merasa Asing Dinegeri Sendiri
Wajah-wajah di pagi buta
membawa mantra dewa-dewa dibalik tirai pintu
kian seribu bahasa sudah menjadi tombak
sebab esok adalah hari berfoya-foya
kepalsuan wajah sudara sangatlah elok
begitu membelai semuah jamahku, dipangkuanmu,
sampai lupa diri, kalau amunisi tuan tersisah sedikit
Feodalisme itu akan runtuh, apatisme itu akan kembali
lalu doktringan akan sendiri berjalan tanpa mengenal esok
Jika bangsa ini adalah bangsa yang baik, yang kuat, maka!
takan ada pembodohan “saudaraku”
kalau saja negara ini dibangun oleh doktrinisasi, maka”
hal yang terjadi akan sama,
supaya saudara-saudara kita tetap hidup
untuk mengikuti sistem demokrasi adopsi bangsa luar
Masa revolusi 1998 membungkam satu-persatu kaum idealis
Namun begitu polos kaum berjas bengis bermain sandiwara
merubah argumentasi dimensi lalu mengambil satu-satu
disinilah letak panasnya para revolver negeri ini,
dengan senapannya lalu... MEN..DOOOORRRR....
Katanya!
kalau bangsa dan negara ini
tak lagi saling mendengar , “maka!
takan ada negara yang baik untuk bangsa yang baik
sebab, kalau pemimpinya masih berlagak raja, “maka” tuanku persilahkan”.
Kata Uang Karya: Akbar, Daud UANG... Uang memebuat manusia menjadi onani Lupa akan etika untuk menjadi manusiawi Tidak ada lagi pri kemanusian yang melekat di pundak Hilang keadilan mereka, hanya memikirkan uang UANG... Uang bisa membeli kekuasaan bisa membeli kebenaran Namun kita akan sirnah, semakin banyak kita menerima akan semakin Hilang kemanusiaan kita, itulah sebabnya kenapa kita manusia selalu berpikir utuk menang sendiri tanpa memikirkan orang-orang dibawah kita kenapa kita tidak belajar untuk memberi UANG... uang sungguh memiliki dalil kekausaan diatas negeri yang fanah ini amruk sudah keadilan karena sudah di beli oleh yang berkuasa UANG... uang membuat manusia menjadi angkuh dan lupa akan masa percekik uang semakin merusak bangsa dan tidak ada kesetaraan diantara miskin dan kaya didunia ini hanyalah orang yang berakal yang mampuh melihat keduanya dengan nilai yang sama ternate/01/24/2015
Comments
Post a Comment